Padi
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban . Meskipun padi mengacu pada jenis tanaman budidaya , padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga ( genus ) yang sama atau yang biasa disebut dengan padi liar .
Produksi padi di dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia , yaitu setelah jagung dan gandum . Namun padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia ini .
Padi termasuk dalam suku padi – padian atau Poaceae .
Karena padi semusim , berakar serabut , memiliki batang yang pendek , struktur batang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang , daun sempuurna dengan pelepah tegak , daun berbentuk lanset , berwarna hijau muda atau hijau tua , berurat daun sejajar , tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang , tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari – hari desebut sekam , dan strukturnya dominan adalah endospermium yang dimakan orang .
Teknik budidaya padi telah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu . Sejumlah sistem budidaya yang diterapkan oleh padi contohnya :
- Budidaya padi sawah , diduga dimulai dari daerah lembah sungai Yangtse di Tiongkok
- Budidaya padi lahan kering , dikenal manusia lebih dahulu daripada budidaya padi sawah
- Budidaya padi lahan rawa , dilakukan di beberapa tempat di Pulau Kalimantan .
- Budidaya gogo rancah atau disingkat dengan Gora , yang merupakan modifikasi dari budidaya lahan kering . Sistem ini sukses diterapkan di Pulau Lombok yang hanya memiliki musim hujan yang singkat .
Setiap sistem budidaya memerlukan kutivar yang adaptif untuk masing – masing sistem .Kelompok kutivar padi yang cocok untuk lahan kering dikenal dengan nama padi gogo .
Beras
Beras adalah bulir padi ( gabah ) yang telah dipisah dari sekamnya .
Beras secara biologi adalah biji padi yang terdiri dari :
- Aleuron , yaitu lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit
- Endosperma , tempat sebagian besar pati dan protein beras berada
- Embrio , merupakan calon tanaman baru ( dalam beras tidak dapat tumbuh lagi kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan )
Warna beras yang berbeda – beda diatur secara genetik akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron , warna endosperma , dan komposisi pati pada endosperma .
Berbagai macam warna beras yaitu :
- Beras biasa , yang berwarna putih agak transparan karena memiliki sedikit aleuron dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20 % . Beras ini mendominasi pasar beras .
- Beras merah , akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu .
- Beras hitam , sangat langka disebabkan aleuron dan endosperma memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam .
- Beras ketan , berwarna putih , tidak transparan , seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin .
- Ketan hitam , merupakan versi ketan dari beras hitam .
Beras terutama dimanfaatkan untuk diolah menjadi nasi , makanan pokok terpenting bagi beberapa rakyat dunia . Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam pangan , kue – kue , dan dapat juga dijadikan tapai . Selain itu beras merupakan komponen penting bagi jamu beras kencur dan param . Minuman lain yang populer dari olahan beras adalah arak dan air tajin .
Dalam bidang industri pangan beras diolah menjadi tepung beras . Sosohan beras yang memiliki kandungan gizi tinggi diubah menjadi tepung bekatul . Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen makanan dengan sebutan tepung mata beras .
Untuk kepentingan dirt beras dijadikan salah satu sumber pangan bebas gluten .
Di antara berbagai jenis beras yang ada di indonesia , beras yang berwarna merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat . Beras merah yang dikenal sejak tahun 2.800 SM ini oleh para tabib dipercaya memiliki nilai – nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai . Meski dibandingkan dengan beras biasa , kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah tetapi hasil analisis menunjukkan nilai energi beras merah justru di atas beras biasa . Selain ini beras merah juga kaya akan protein .
Nasi
Nasi adalah beras yang telah mengalami serangkaian proses , dipanaskan atau direbus . Proses perebusan beras dikenal juga dengan sebutan ‘ tim ‘ . Penanakan nasi juga diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya .
Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur .
Warna nasi yang telah masak akan berbeda – beda tergantung dari jenis beras yang digunakan .
Pada umumnya warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih .
Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya . Kandungan amilosa yang rendah pada pati akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dang lengket .
Ketan patinya hanya mengandung sedikit amilosa .
Beras jepang untuk membuat sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12 – 15 % sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika yang kadar amilosanya sekitar 20 % . Pada umumnya beras yang kadar amilosanya lebih dari 24 % akan menghasilkan nasi yang pera ( tidak lengket , keras , mudah terpisah – pisah ) .
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam menu sehari – hari . Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan juga bersama dengan lauk pauk sebagai pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang . Nasi juga dapat diolah lagi bersama bahan makanan lainnya dan akan menjadi jenis masakan yang baru , seperti nasi goreng , nasi kuning , dan nasi uduk .
Filosofi Beras dan Nasi
Nasi dikosumsi oleh lebih dari 500 juta jiwa di Asia Tenggara . Mulai dari Indonesia , Singapura , Malaysia , Filipina , Vietnam , dan Negara – Negara lainnya .
Kata beras sendiri mengacu pada bagian bulir padi yang telah dipisah dari sekam . Sekam secara anatomi disebut palea ( bagian yang di tutupi ) dan lemma ( bagian yang menutupi ) .
Ada yang menduga beras berasal dari lembah sungai gangga di India . Ada pula yang mengatakan dari lembah sungai Yangtze , Cina . Sebelum orang Hindu dan Cina dating ke Indonesia ternyata orang jawa kuno sudah lama menanam padi .
Ada hikayat yang sampai saat ini dipercaya sebagai asal muasal padi .
Pada suatu hari Batara Guru menciptakan seorang Putri cantik . Karena kecantikannya Batara Guru sendiripun jatuh cinta . Putri ciptaan Batara Guru mendadak meninggal dan dimakamkan dengan nama Anumerta Dewi Tisnawati . Empat puluh hari kemudian muncul sinar yang sangat cemerlang di makamnya yang bisa menumbuhkan berbagai tanaman yang bermanfaat . Kelapa di bagian kepalanya , Padi di bagian tubuhnya , buah – buahan di bagian tangan dan umbi – umbian di bagian kaki .
Dewi Sri dipercaya di suku sunda . Sedangkan di di Bali dikenal dengan sebutan Sang Hyang Sri . Baik Dewi Sri maupun Sang Hyang Sri masih dipuja oleh masyarakat daerah setempat . Pemujaan dilakukan setelah masa panen dalam bentuk upacara adat .
Di Bombana Sulawesi Tenggara juga di mitoskan sebagai Negeri Dewi Padi ( Dewi Sri )
Yang Langka dan Hasil Rekayasa Genetika
Ada satu jenis padi padi lokal Indonesia yang dikategorikan sebagai padi purba . Ditemukan di antara reruntuhan candi di Sleman , Yogyakarta pada 13 Agustus 2006 . Beras yang di hasilkan dari padi ini bibitnya bisa menghasilkan beras berwarna separuh merah dan beras berwarna separuh putih . Padi ini diberi nama dengan padi RI .
Pada saat ditemukan padi tersebut berjumlah 160 bulir padi . Padi itu ditemukan oleh Ajikusumo sarjana Filsafat dari UGM beserta dengan temannya Hartanto ahli budi daya pangan dari Universitas Muhamadiyah . Bulir padi tersebut kemudian di sortir dan ternyata diketahui usia padi itu sudah sangat tua . Konon berasal dari abad ke – 7 pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram .
Kemudian ada lagi yang disebut dengan beras emas . Namun beras ini merupakan pangan hasil rekayasa genetika ( PHRG ) atau dikenal lagi dengan sebutan beras transgenik GMO ( genetically modified organism ) yaitu hasil teknologi pangan pada abad ini .
Beras transgenik GMO itu dikenal juga dengan nama golden rice . Negara Jerman dan juga Negara Swiss merupakan negara pertama yang membuatnya .
Caranya :
Gen padi biasa dimasukkan dengan tiga potongan gen lainnya yang diambil dari serangga dan bakteri . Selanjutnya direkayasa sehingga padi menghasilkan pigmen . Beras yang mengandung pigmen emas disebut dengan betakaroten dan pro vitamin A . Gunanya untuk memenuhi kebutuhan vitamin A pada manusia .
Cerita di tahun 60 - an
Di pelajaran sekolah dulu disebutkan bahwa makanan orang Indonesia berbeda – beda .
Orang Ambon makan sagu dan orang Madura makan jagung . Tetapi sekarang keragaman tersebut tak ada lagi . Sebagian besar orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke menyantap nasi .
Menurut catatan cikal bakal Revolusi Hijau terjadi sekitar tahun 60 an . Pada masa itu bibit padi masi di distribusi oleh pemerintah , banyak sawah di Indonesia dikondisikan untuk menanam padi . Akhirnya dengan cepat Indonesia menjadi swasembada pangan dan nasi putih pun akhirnya menjadi selera masyarakat Indonesia .
Bagian terbesar beras berisi pati ( 80 – 85 % ) dan sisanya merupakan protein , vitamin , mineral , dan juga air . Kandungan pati inilah yang menentukan warna beras . dan tekstur beras seperti lengket , lunak , keras , atau bahkan pera .
Kehebatan nasi dimanapun , kapanpun , dan dalam situasi apapun bisa mengumpulkan sekelompok orang asing dalam sebuah meja makan dan melupakan semua perbedaan mereka hanya dengan menikmati nasi beserta dengan makanan yang tersedia lainnya .
Nasi adalah makanan dasar yang berguna untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat , berwarna putih lonjong , mengundang selera makan apalagi bila ditambah dengan lauk pauk seperti telur , tahu , tempe , sayur , ikan , ayam , dan lain – lain masih banyak lagi .
Sepiring nasi , tidak banyak . Tapi disana ada pelajaran hidup . Sepiring nasi mengajarkan tentang proses yang harus dijalani dalam kehidupan ini . Tidak ada sesuatu yang bisa langsung terjadi seperti yang dikisahkan dalam cerita Seribu Satu Malam dengan lampu ajaibnya . Tidak ada juga Sim Salabim ataupun Abrakadabra . Kita tidak sedang hidup dalam sebuah dunia mimpi .
Untuk bisa menjadi sepiring nasi yang menemani manusia saat pagi , siang , bahkan malam hari . Nasi – nasi itu sebelumnya hanyalah bulir – bulir padi . Untuk menjadi bulir padi pun ia harus menerima serangkaian proses yang panjang .
Seorang petani menjadi pahlawan untuk setiap bulir padi tersebut . Dari matahari mulai merangkak di langit timur , petani harus mulai bangun . Hanya dengan sarapan segelas kopi atau bahkan tidak sarapan sama sekali , petani membawa pacul dan kemudian turun ke sawah . Terbiasa bermain dengan lumpur . Tanah – tanah persawahan di cangkul oleh sang petani . Harus menunggu cukup lama hingga tanah itu siap untuk ditanami . Setelah siap petani kembali terjun ke sawah untuk menanami tanah dengan tanaman padi . Padi itupun harus dijaga hingga beberapa bulan lamanya . Tidak peduli dengan matahari yang menyengat , keringat yang mengucur deras . Sampai akhirnya kilau memancar dari setiap bulir padi di tengah persawahan .
Burung – burung pun terlihat sangat senang dan kegirangan ingin mencicipi beberapa biji padi . Bulir – bulir padi tersebut dipanen oleh para petani . Untuk memotong semua padi tersebut pun tidak cukup dengan waktu yang sebentar , bisa memakan waktu sampai berhari – hari . Setelah selesai padi itu dibawa ke penggilingan . Kemudian dipukul – pukul ke sebuah papan khusus agar bulir – bulir padi bisa dikumpulkan . Setelah dikumpulkan kemudian padi itu dibawa dan akan dipukuli lagi dengan menggunakan alu – alu . Bulir padi itu akan lepas dari kulitnya dan akan berubah menjadi butir – butir beras . Warnanya pun juga berubah tidak lagi kuning melainkan putih .
Beras tersebut tidak bisa langsung ditelan begitu saja . Beras itu haru di cuci dan dipanaskan .
Sebelumnya beras itu harus ditaruh di bawah sinar matahari . Setelah di panen , menjelang di giling juga harus di jemur di bawah matahari . Dan untuk menjadi nasi juga harus menerima panas lagi dari api di kompor atau tungku . Butir – butir beras itu rela kembali di bakar dengan api sampai menjadi nasi .
Semua itu merupakan proses yang sangat panjang . Sama juga seperti ulat – ulat di dedaunan yang harus menjalani waktu yang tidak singkat untuk bisa menjadi seekor kupu – kupu yang cantik .
Bila beras itu adalah jati diri manusia masing – masing . Dimulai dari awal pertumbuhan dan akan menguning atau tumbuh dengan seiringnya waktu . Penguningannya pun tergantung dengan kondisi tanah atau bisa di artikan dengan kondisi lingkungan dimana manusia itu tumbuh dan berkembang . Setelah beras itu menguning maka beras itu akan dicoba dibanting dari batang utamanya , hal itu bisa diartikan ketika manusia menginjak remaja atau sebagai seorang individu dipaksa untuk bertahan hidup di dunia nyata . Setelah manusia lepas dari batang utamanya , yaitu yang bisa diartikan sebagai lepas dari orang tua . Lalu dihentak lagi di alu – alu oleh kenyataan dunia .
Terkadang sekam padi bisa saja terlihat padat namun isinya bisa saja kosong , berisi beras yang kualitasnya buruk atau busuk .
Proses pengolahan beras juga memainkan peranan yang amat sangat penting demi membuat nasi yang nikmat . Sebaik apapun kualitas beras itu jika diolah dengan tidak baik dan tidak dengan sepenuh hati , maka bisa saja menghasilkan nasi yang mudah basi atau nasi yang tidak nikmat .
Beras yang baik siap untuk dimasak dan juga disantap oleh manusia .
Pikirkan semua ujian dan cobaan itu berhasil dilalui maka akan menjadi sebuah pencapaian yang berarti . Sebuah hasil akhir yang memuaskan bagi diri sendiri dan juga orang lain .
Nasi adalah nasi . Darimana pun nasi itu berasal jika dimasak maka akan menjadi nasi juga hanya kualitasnya saja yang berbeda .
Begitu pula dengan dengan manusia , tiap manusia pada dasarnya sama hanya kualitasnya saja yang berbeda tergantung dengan bagaimana manusia itu mengasah dirinya .
Bagaimana pun kita manusia menghias diri , membuat diri kita ‘ pedas ‘ , ‘ manis ‘ , ‘ asin ‘ kita adalah diri kita sendiri . Manusia tidak dapat menolak kenyataan bahwa ia diciptakan menjadi dirinya sendiri .
Jangan membuang waktu dengan mencoba menjadi makanan lain jika memang diciptakan menjadi beras dan jangan lupa bahwa sama halnya dengan nasi , semua butir itu sama .
Semua manusia awalnya adalah sama . Jadilah bibit unggul yang bisa membuat nasi yang enak dan nikmat untuk disantap .
Alam memberi pelajaran pada proses yang harus dijalani dalam hidup . Untuk bisa menghasilkan sesuatu yang berharga harus berani menghadapi serangkaian kepahitan . Siapa yang menabur yang baik maka akan menghasilkan yang baik juga .
Sama hal nya juga dengan , satu piring nasi tidak akan bisa membuat perut menjadi kenyang apabila tangan tidak mau menyuapkan nasi itu ke dalam mulut .
Kita sendiri dahulu hanyalah seorang bayi yang tidak berdaya , tidak memahami mengapa harus terlahir ke dunia ini . Lahir ke dunia tanpa membawa apa – apa .
Serangkaian proses tersebut telah menjadikan kita sebagai seorang remaja dan kemudian menjadi dewasa . Suatu saat nanti pun kita akan menjadi orang tua .
Namun apakah kita akan membiarkan hidup berjalan begitu saja tanpa ada usaha untuk melakukan sesuatu hal yang berharga untuk diri kita sendiri maupun orang lain ?
Setiap manusia tentunya tidak ingin hanya lahir , hidup , lali kemudian meninggal .
Setiap anggota tubuh dan pikiran yang telah di anugerahkan oleh Tuhan terlalu berharga bila hanya di sia – siakan . Tuhan menciptakan semua itu sesuai dengan kebutuhan kita , tidak hanya asal jadi saja .
Kasihan sekali bila sampai saat ini ada manusia yang masih belum mengetahuai fungsi dari setiap hal yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita atau bahkan menyalahgunakan hal itu . Pergunakan semua yang diberikan – Nya dengan optimal dan sebaik – baiknya hingga bisa menghasilkan hal yang berarti . Bisa dilihat oleh banyak orang bahkan keturunan yang hidup di kemudian hari .
Setiap manusia yang pernah berhasil , pernah juga menerima dan menjalani proses yang lama dan berat . Mereka juga memanfaatkan sebaik – baiknya kemampuan yang sudah Tuhan berikan .
Berikan setengah maka anda akan dapatkan setengah juga .
Berikan semuanya maka yang anda dapatkan jauh lebih besar dari yang anda bisa bayangkan .
Beras dan Kuliah
Memang beras dan kuliah tidak berada dalam satu konteks yang sama . Sudah jelas beras adalah bahan makanan dan kuliah itu suatu kegiatan . Beras berasal dari padi , kemudian menjadi beras dan dapat diolah lagi menjadi nasi . Nasib dari beras ada tiga yaitu menjadi nasi , menjadi bubur atau bahkan menjadi rusak . Semua hal itu tergantung dari yang mengolahnya .
Hubungan beras dengan kuliah yaitu bisa dilihat dari takdir beras tersebut . Orang yang ingin kuliah bisa memilih ingin menjadi nasi , ingin menjadi bubur , atau ingin menjadi rusak dan tak berguna tergantung dari siapa yang menjalankan kuliah tersebut .
Apabila ingin menjadi nasi yang disukai oleh banyak orang dan dapat memberikan rasa yang nikmat serta mengenyangkan , orang itu harus benar – benar menjalankan kuliahnya dengan sebaik – baiknya . Menjalankan dengan tenang dan tanpa beban dan yang paling penting mendapatkan hasil dari kuliahnya tersebut . Yang dimaksud dengan hasil adalah ilmu dan pengalaman . Ilmu bisa berarti ilmu formal yaitu ilmu yang didapat dari pelajaran yang dipelajari di kuliahnya atau ilmu non formal yaitu ilmu yang didapat dari pergaulan di tempat kuliahnya
Apabila menjadi bubur , mungkin saja orang tersebut menjalankan kuliah cuma sebatas tuntutan dari lingkungannya atau orang tua , tidak suka dengan kampus atau jurusan yang sudah dipilih , tetapi pada akhirnya dia sadar pilihannya tidak dapat dirubah kembali . Pada akhirnya orang itu berusaha menjalani kuliahnya dengan terpaksa . Maka orang itu disebut menjadi bubur . Bubur meski dari bahan yang sama dengan nasi tetapi bubur memiliki proses yang lebih lama dan kandungan zat yang lebih sedikit dibandingkan dengan nasi .
Dan yang terkahir adalah menjadi beras yang rusak .
Hal ini jelas adalah orang yang gagal menjalani proses kuliahnya dan tidak sedikitpun mendapatkan hasil bermakna dari kuliahnya tersebut . Hal ini biasanya dialami oleh orang yang kuliah hanya sebatas mengejar gengsi . Masuk kuliah tetapi tidak suka dengan jurusan pilihannya , merasa tidak nyaman dan akhirnya sering bolos , nilai jelek dan sukses menjadi beras yang rusak dan tidak berguna .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar