Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki , menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi itu dibatasi agar dihasilkan suatu rumusan - rumusan yang pasti . Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya , dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya tersebut .
Ilmu bukan sekedar pengetahuan atau yang biasa disebut dalam bahasa inggris knowledge , tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori - teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode - metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu . Dipandang dari sudut filsafat , ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya . Ilmu pengetahuan juga termasuk produk dari epistemologi .
Ilmu alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani atau materil saja . Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit .
Berkenaan dengan contoh ini , ilmu - ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi , atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat .
Syarat - Syarat Ilmu
Berbeda dengan pengetahuan , ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebabnya , sesuatu dan mengapa . Ada persyaratan ilmiah apabila sesuatu ingin dapat disebut sebagai ilmu . Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada terlebih dahulu .
1 . Objektif
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya , tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam . Objeknya dapat bersifat ada , atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya . Dalam mengkaji objek , yang dicari adalah kebenaran . yakni persesuaian antara tahu dengan objek . Dan karenanya disebut kebenaran objektif ; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian .
2 . Metodis
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran . Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran tersebut . Metodis berasal dari kata Yunani “ Metodos ” yang berarti cara atau jalan . Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah .
3 . Sistematis
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek , ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh , menyeluruh , terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya . Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga .
4 . Universal
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum atau tidak bersifat tertentu saja . Contoh :
semua segitiga bersudut 180ยบ .
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat . Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke - umum - an ( universal ) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu - ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia . Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial , harus tersedia konteks dan tertentu pula .
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Batas kajian ilmu adalah fakta sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia . Ilmu menjawab " why " dan " how " sedangkan filsafat menjawab pertanyaan " why , why , dan why " sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau akal budi manusia .
1 . Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis , sedangkan pengetahuan adalah dari mana dapat disimpulkan dalil - dalil tertentu menurut kaidah umum .
2 . Konsep ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal , yaitu adanya rasionalitas , dapat digeneralisasikan dan dapat disistematisasi .
3 . Pengertian ilmu mencakup logika , adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial .
4 . Ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis tetapi juga merupakan suatu metodologi .
Empat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang suatu hal atau fenomena , baik yang menyangkut dengan alam atau kehidupan sosial masyarakat . Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dalam ilmu terkait .
Sedangkan pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh oleh manusia melalui pengamatan menggunakan indera . Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah diliat atau dirasakan sebelumnya .
Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya maka ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk , rasa , dan aroma makanan tersebut .
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteori . Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional . Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan ataupun menggambarkan segala ciri , sifat , dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut . Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali . Misalnya seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang menejemen organisasi .
Selain pengetahuan empiris , ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme . Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori atau tidak menekankan pada pengalaman semata .
Misalnya pengetahuan tentang matematika . Dalam matematika hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris . Melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi . Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang . Pengetahuan tidak dibatasi pada deskripsi , hipotesis , konsep , teori , prinsip , dan prosedur yang secara probabilitas bayesian adalah benar atau berguna .
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional , sistematik , logik , dan konsisten . Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan transparant dan objektif .
Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas , mencakup persoalan yang sifatnya supermakro , makro , dan mikro . Hal ini jelas terlihat , misalnya pada ilmu - ilmu fisika , kimia , kedokteran , pertanian , rekayasa , biteknologi , dan lain sebagainya .
Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya , baik menurut kedudukannya ( apabila dilihat dari luar ) , maupun menurut hubungannya ( jika dilihat dari dalam ) . - Mohammad Hatta -
Definisi ilmu dapat dimaknai sebagai akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan . Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris . Ilmu dapat diamati panca indera manusia . Suatu cara menganalisis yang mengizinkan kepada para ahlinya untuk menyatakan -suatu proposisi dalam bentuk : " jika , maka " - Harsojo , Guru besar Antropolog , Universitas Padjajaran -
Sifat - Sifat Ilmu
Dari definisi yang diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono di atas, kita dapat melihat bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang :
1 . Berdiri secara satu kesatuan
2 . Tersusun secara sistematis
3 . Ada dasar pembenarannya ( ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data )
4 . Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset
5 . Communicable , ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami
6 . maknanya Universal , ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini
7 . Berkembang , ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru . Sehingga manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya
Dari penjelasan di atas , kita dapat melihat bahwa tidak semua pengetahuan dikategorikan ilmu . Sebab , definisi pengetahuan itu sendiri sebagai berikut : Segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktivitas panca indera untuk mengetahui , yaitu terungkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya , sedangkan ilmu menghendaki lebih jauh , luas , dan dalam dari pengetahuan .
Mengapa ilmu hadir?
Pada hakekatnya , manusia memiliki keingintahuan pada setiap hal yang ada maupun yang sedang terjadi di sekitarnya . Sebab banyak sekali sisi - sisi kehidupan yang menjadi pertanyaan dalam dirinya . Oleh sebab itulah timbul pengetahuan ( yang suatu saa t) setelah melalui beberapa proses beranjak menjadi ilmu .Bagaimanakah manusia mendapatkan ilmu?
Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan sempurna , yaitu dilengkapi dengan seperangkat akal dan pikiran . Dengan akal dan pikiran inilah manusia mendapatkan ilmu seperti ilmu pengetahuan sosial , ilmu pertanian , ilmu pendidikan , ilmu kesehatan , dan lain - lain . Akal dan pikiran memproses setiap pengetahuan yang diserap oleh indera - indera yang dimiliki manusia .Dengan apa manusia memperoleh , memelihara , dan meningkatkan ilmu ?
Pengetahuan kaidah berpikir atau logika merupakan sarana untuk memperoleh , memelihara , dan meningkatkan ilmu . Jadi ilmu tidak hanya diam di satu tempat atau di satu keadaan . Ilmu pun dapat berkembang sesuai dengan perkembangan cara berpikir manusia .Arti Pengetahuan Menurut Para Ahli
Dengan adanya zaman yang semakin berubah dan ilmu pengetahuan juga berkembang maka sudah saatnya kita coba menggali kedalam diri kita sendiri lalu berani untuk bertanya apa yang sudah kita berikan pada kehidupan ini dari ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari . Apakah benar kita sudah belajar ? Ataukah kita sebenarnya dibelajarkan ? Proses perjalanan waktu dan usia pada diri manusia akan dapat menjawab pertanyaan tersebut . Tanpa kita sadari apapun yang kita peroleh dari kehidupan ini adalah pengalaman yang berarti jika disadari sepenuhnya . Tetapi kadang kita lupa bahwa apa yang kita peroleh itu kita anggap sebagai usaha sendiri , dalam arti tidak ada campur tangan sesuatu yang lain dari diri ini . Maka manusia dengan ketidaktahuannya atau dengan kesombongannya tidak menelusuri asal usul dan arti ilmu pengetahuan itu sendiri . Akibat dari semua ini kita menjadi korban ketidaktahuan dan kesombongan diri sendiri .
Dalam bahasa Jawa terdapat kata Kawruh dan Ngelmu . Kawruh dalam hal ini dapat diartikan sebagai ilmunya pengetahuan , sedangkan Ngelmu adalah pengetahuannya ilmu . Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain , yang berbeda adalah ciri dan caranya . Tetapi mari kita mencoba bersama menggali ciri dan cara dari proses “ adanya ” sehingga “ menjadi ” yang dinamakan Ilmu pengetahuan tadi . Dengan pemikiran yang jernih tanpa adanya penolakan ataupun penerimaan yang dapat menimbulkan selisih pendapat atau persamaan pendapat , kita terlebih dulu menyatukan pikiran dan sikap yang sama bahwa kita saat ini sedang “ dibelajarkan “ . Dengan kerendahan hati kita siap menerima untuk dibelajarkan yang asalnya adalah dari diri kita sendiri . Jika ada penolakan berarti menolak diri kita sendiri . Jika ada penerimaan maka kita menerima diri kita sendiri . Segala sesuatu biarlah terjadi apa adanya .
Dalam beberapa tahun belakangan ini kita melihat adanya perubahan yang mendasar dari evolusi kesadaran manusia yaitu mencari indentitas dirinya . Maka dimana - mana muncul berbagai macam cara untuk memperoleh apa yang dinamakan ilmu pengetahuan tentang jati diri dan cara memperolehnya . Orang yang membawa ilmu pengetahuan inipun berbeda dalam ciri dan caranya sehingga muncul juga penafsiran yang berbeda tergantung sejauh mana pengertian yang ia diperoleh . Ilmu pengetahuan adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “ tahu ” .
ari kita mencoba bersama menggali ciri dan cara dari proses “adanya” sehingga “menjadi” yang dinamakan Ilmu pengetahuan tadi. Dengan pemikiran yang jernih tanpa adanya penolakan ataupun penerimaan yang dapat menimbulkan selisih pendapat atau persamaan pendapat, kita terlebih dulu menyatukan pikiran dan sikap yang sama bahwa kita saat ini sedang “dibelajarkan“. Dengan kerendahan hati kita siap menerima untuk dibelajarkan yang asalnya adalah dari diri kita sendiri. Jika ada penolakan berarti menolak diri kita sendiri. Jika ada penerimaan maka kita menerima diri kita sendiri. Segala sesuatu biarlah terjadi apa adanya. Wallahualam. Dalam beberapa tahun belakangan ini kita melihat adanya perubahan yang mendasar dari evolusi kesadaran manusia yaitu mencari indentitas dirinya. Maka dimana-mana muncul berbagai macam cara untuk memperoleh apa yang dinamakan ilmu pengetahuan tentang jati diri dan cara memperolehnya. Orang yang membawa ilmu pengetahuan inipun berbeda dalam ciri dan caranya sehingga muncul juga penafsiran yang berbeda tergantung sejauh mana pengertian yang ia diperoleh. Ilmu pengetahuan adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena “tahu”.
Tahu berarti :
- menyerap perangsang indera
- berkesan dan
- mengerti kesan itu
Proses dari menerima perangsang indera bisa kita alami melalui :
- Melihat – indera penglihat
- Mendengar – indera pendengar
- Mencium – indera pencium
- Meraba – indera perasa
- Merasa – indera pengecap
Jadi untuk mengerti adalah suatu peristiwa pikiran , tetapi dasar dari timbulnya pengertian bisa merupakan :
A . Daya kodrat manusia yaitu :
- mengerti karena memikir
- mengerti karena merasa
B . Daya kegaiban Gusti , yaitu :
- mengerti karena terbuka hati
Indera adalah penerima perangsang , sedangkan pernyataan adalah karya pikiran dan kehendak . Semua pengumpulan pengertian tentang setiap hal yang ada di dunia ini dan pengertian tersebut merupakan hasil dari tahu , maka itu dinamakan ilmu pengetahuan .
Ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2 macam :
- Ilmu pengetahuan exacta ( nyata )
- Ilmu pengetahuan abstrak ( tanpa wujud )
Kedua ilmu pengetahuan ini berasal dari penerapan indera . Semua ilmu pengetahuan baik exacta atau yang abstrak ada jalan untuk mempelajarinya yaitu :
- langsung atau tidak dibutuhkan guru
- banyak atau sedikit dipergunakan buku
- dasar pelajaran diletakkan pada kecerdasan otak
Hasil pelajaran dari ilmu pengetahuan exacta atau nyata yaitu pengertian nyata , sedangkan hasil pelajaran dari ilmu pengetahuan abstrak yaitu pengertian rohani . Pengertian nyata tentang hukum - hukum alam dapat menuntun kita menyingkap rahasia alam misalkan tentang bulan , bintang , matahari , planet , atau air , tumbuhan , dll . Tetapi pengertian rohani tidak mampu menuntun kita untuk mengungkap rahasia rohani atau rahasia ketuhanan . Pengertian rohani sifatnya adalah mati sedangkan rahasia ketuhanan adalah rahasia yang sifatnya hidup atau disebut juga “ Daya Hidup ” . Mengapa kita katakan bahwa pengertian rohani bersifat mati , artinya ilmu pengetahuan abstrak sebatas pengertian rohani dalam diri kita itu tidak bisa tumbuh dan tidak bisa bertambah dengan sendirinya , selain dari diri kita yang berusaha untuk menambahnya dengan :
- banyak membaca
- menambah pelajaran
- mengadakan diskusi dan lain sebagainya
Semua hasil dari penambahan pengertian rohani berasal dari pemikiran dan semua karya pikiran ialah ilmu pengetahuan yang sifatnya mati , karena itu untuk mempelajari ilmu pengetahuan dibutuhkan guru dan buku . Mempelajari daya hidup dengan ilmu pengetahuan abstrak berarti kita mempergunakan pengertian yang mati untuk mempelajari daya yang hidup . Dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang nyata , kita juga mempergunakan pengertian yang mati tetapi untuk hal yang sifatnya juga mati, dan merupakan fakta nyata yang bisa diserap , dipikir , dan dikongklusi . Dengan cara berpikir demikian dapat membawa kita maju dalam ilmu pengetahuan yang dipelajari . Dalam mempergunakan pengertian mati untuk mempelajari daya hidup yang tanpa wujud kita tidak menemukan fakta nyata lahiriyah guna bahan pencerapan , perbandingan dan pemikiran . Tiap kongklusi yang diambil dengan kecerdasan otak tentu hanya dikira - kira , dan tidak berdasarkan fakta nyata . Maka sebab itulah pengertian rohani terhadap daya hidup sifatnya adalah mati . Dengan kecerdasan otak saja , kita tidak bisa mempelajari daya hidup apalagi tanpa guru atau tanpa buku . Jika kita melihat ilmu ketuhanan sebagai ilmu pengetahuan berpijak dari percaya akan adanya Tuhan . Seandainya kepercayaan akan adanya Tuhan itu tidak ada , maka ilmu pengetahuan dengan sendirinya tidak ada juga . Maka untuk mempelajari ilmu pengetahuan tentang ketuhanan kita tidak diharuskan untuk percaya bahwa Tuhan itu ada . Misalkan seorang atheis juga bisa mempelajari ilmu pengetahuan ketuhanan karena ilmu pengetahuan seperti yang telah kita bahas sebelumnya berproses dari panca indera sampai pada otak hingga timbul pengertian - pengertian hasil dari ilmu pengetahuan yang kita pelajari .
Demikian sedikit ringkasan dari apa yang kita sebut " Ilmu Pengetahuan " agar kita juga mengerti dan merobah sejenak pola pikir tentang arti dari ilmu pengetahuan itu sendiri . Inilah yang disebut dalam bahasa jawa , Kawruh yaitu “ Tuman duking weruh ” atau penerapan indera dan kecerdasan otak . Setelah kita mengerti tentang Ilmu pengetahuan atau kawruh itu tadi maka kita akan beranjak pada proses yang selanjutnya yang dinamakan Ngelmu atau bisa diartikan Pengetahuannya Ilmu agar mudah diserap oleh panca indera kita . Marilah kita persiapkan diri kita untuk “ dibelajarkan ” tentang proses dari apa yang disebut Ngelmu itu . Pengetahuannya ilmu disini adalah mengenai apa yang disebut “ Daya hidup ” . Ngelmu dalam arti suatu cara untuk mendalami ilmu pengetahuan tentang daya hidup . Dari daya hidup inilah adanya tuntunan dan pengertian dimana daya hidup itu sendiri ingin dimengerti dan tetap dibiarkan hidup . Daya hidup yang ingin dimengerti itulah yang akan jadi guru dan buku yang dapat terjamin keabsahannya . Kalau daya yang kita hidupi itu memang bersumber dari daya hidup , sudah selayaknya kalau dapat menghidupi kita dengan pengertian - pengertian tentang kehidupan .
Seperti awalnya mari kita samakan pikiran dan sikap kita untuk “ dibelajarkan ” tentang cara mendalami ilmu pengetahuan dari daya hidup . Dalam bahasa jawa adalah ngelmu atau bahasa Indonesia umumnya ada istilah menuntut ilmu . Begitu banyak hal yang kita dengar tentang orang yang menuntut ilmu ini dan itu yang pada akhirnya bagaimana manusia itu sendiri berpijak pada apa yang menjadi pilihan dan keyakinannya dan tanggung jawab apa yang telah dia lakukan setelah dia mendapatkan hasil dari ngelmu itu . Apakah manusia itu sendiri menyadari daya hidup yang dipakainya menghasilkan suatu daya kerja yang bermanfaat untuk dirinya ? Atau hanya sekedar ikut - ikutan tanpa mengerti terlebih dahulu ? kembali lagi pada diri manusianya .
Untuk lebih jelasnya ngelmu adalah cara untuk mendalami pengetahuan tentang daya hidup . Karena daya hidup akan bekerja sesuai dengan fungsinya yang disebut daya kerja yang dihidupkan oleh manusia sendiri . Sumber asalnya dari daya hidup di dalam diri manusia . Ngelmu dibedakan dalam 3 macam menurut daya kerja yang dipakai , yaitu :
- Mengikuti daya kerja : Setan atau roh
Tujuan : Kepuasan hidup semata
Umpama : Tenung, Santet, prewangan dll
- Mengikuti daya kerja : Sukma manusia
Tujuan : Keutamaan hidup
Umpama : Pencak silat , Sedulur papat lima pancer dll
- Mengikuti daya kerja : Daya asal
Tujuan : Kesempurnaan jiwa
Umpama : Ilmu kesukmaan
Maka disini kita akan ikuti adalah daya kerja yang bersumber dari daya asal serta tujuannya adalah kesempurnaan jiwa . Seperti seorang anak yang ingin mengerti ilmu pasti , tidak bisa seketika belajar aljabar atau ilmu ukur , tetapi harus mulai dengan sendi hitungan . Demikian pula pandangan rohani kita dalam hidup berngelmu . Pengertian rohani mengada dalam diri kita karena terbukanya hati tehadap kekekalan . Pengertian ini kita terima bertahap sesuai dengan hidup berngelmu yang kita tekadkan . Tidak ada insan yang mampu menerima pengertian tentang kekekalan dengan sekaligus . Karena kemampuan berpikir dan kemampuan merasa manusia itu ada batasnya .
Manusia itu pada dasarnya tidak bisa memikirkan tentang sesuatu yang di dunia ini tidak ada . Maka dengan sendirinya hidup berngelmu tidak akan mempunyai pengertian tentang soal rohani kalau belum di beri karunia pengertian , karena dalam hidup berngelmu tidak dikenal guru dan buku . Selama kita masih menghayati hidup berngelmu maka kita berarti masih ada dalam sendi hitungan rohani . Umpama sebatang pohon tidak akan langsung menjadi besar dan menghasilkan buah, karena segala sesuatu minta waktu untuk pertumbuhannya . Begitu juga dengan manusia yang minta waktu sesuai dengan kedewasaan pikirnya . Dengan cara belajar yang demikian itu , maka sebagian besar dari pengertian rohani yang kita dapatkan tidak berasal dari pemikiran kita tapi dari daya hidup itu sendiri . Karenanya pengertian yang diperoleh dari hidup berngelmu datang dengan sendirinya tanpa adanya usaha pemikiran tidak dinamakan pengertian rohani tapi terang rohani .
Terang rohani berasal dari daya hidup , bukan dari pikiran manusia . Terang rohani ialah pengertian hidup , pengertian yang mampu membimbing semua peminatnya . Jadi dapat disimpulkan bahwa dari ilmu pengetahuan didapat pengertian rohani yang sifatnya mati sedangkan dari ngelmu didapat terang rohani yang sifatnya hidup . Karena terang rohani itu hidup , artinya dengan sendirinya akan tumbuh sesuai dengan tekad hidup kita . Untuk mempelajari daya hidup dengan berngelmu kita tidak perlu banyak membaca , mencari pelajaran atau mengadakan diskusi dll , karena daya hidup yang kita ikuti daya kerjaNya ialah tuntunan kita , pelajaran kita , nasehat kita dll . Didalam hidup berngelmu daya hidup yang diikuti daya kerjaNya tidak dimatikan , supaya senantiasa menjadi pengganti guru dan buku yang selama ini kita pelajari , contohnya buku filsafat atau buku tentang pengalaman rohani orang lain . Ngelmu kesempurnaan berpijak dari kenyataan adanya daya gaib didalam kehidupan yang gumelar , tanpa adanya daya gaib ini , maka ngelmu kasempurnaan tidak akan ada . Seorang yang atheis bisa mempelajari ilmu ketuhanan melalui pengetahuan atau kawruh tapi dia tidak bisa mempelajari dengan ngelmu , karena kita akan mengikuti daya kerjaNya . Ngelmu bukan merupakan soal yang dapat dicapai dengan kecerdasan otak , tetapi dengan penyerahan diri total .
Dasar dari ilmu pengetahuan atau kawruh dan ngelmu adalah sama yaitu :
- kebutuhan manusiawi
- keinginan untuk tahu
Sedangkan perbedaannya adalah :
- demi pengetahuan
- demi perlunya
Tetapi dengan berngelmu kita cuma bisa bertujuan demi perlunya . Ilmu filsafat tidak sama dengan ngelmu . Filsafat adalah pikiran yang mendalam tentang jiwa . Ilmu jiwa dan filsafat merup akan pengeterapan indera digolongkan dalam kawruh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar